SUARASELATAN, TAKALAR—Jauh sebelum memasuki bulan suci Ramadhan, rencana bisnis menggiurkan dengan keuntungan besar sudah direncanakan. Anggaran Biaya Operasional Sekolah (BOS) menjadi hitungan untuk dikuras dengan beragam cara atau tergantung momen. Itulah yang kini terjadi di sekolah baik sekolah dasar (SD) maupun sekolah menengah pertama (SMP) di Takalar. Senin (17/3/2025).
Adalah buku bertajuk “Buku Ramadhan” yang nilai jualnya sangat tinggi hingga mencapai angka Rp15.000 per-exampelar.
Pengadaan Buku Amaliah Ramdhan di Takalar ini diduga di Markup dan tengah jadi perhatian publik setelah munculnya dugaan korupsi dalam proses pengadaannya.
Masyarakat yang tergabung dalam Pengaduan Masyarakat (Dumas) melaporkan adanya indikasi markup harga buku yang digunakan dalam kegiatan Amaliah Ramadhan, yang berpotensi merugikan anggaran Negara, khususnya dana Biaya Operasional Siswa (BOS) tahun 2025. Siapakah yang bertanggung jawab dalam proses jual beli buku ramadhan ini..?
Soal yang belum mendapatkan jawaban dari instansi terkait maupun sekolah yang menjadi sasaran transaksi ini cikal jadi bagian dari sejumlah kasus korupsi yang mengisi daftar pemeriksaan di aparat penegak hukum.
“Kami juga dapat Rp1.000 dalam satu examplarnya,” ujar salah satu kepsek. (K7/*)