SUARASELATAN.com, Bantaeng– Mahasiswa KKN Profesi Kesehatan Universitas Hasanuddin Posko
Desa Bonto Tallasa aksanakan kegiatan Edukasi Pengelolaan Limbah dan Praktek Pembuatan Alat Cuci Tangan Menggunakan Botol Plastik Bekas Pada Siswa SD di SDN 33 Senea dan SDN 32 Bungloe, Kabupaten Bantaeng.
Edukasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran sejak dini dan keterampilan kepada siswa SD dengan memanfaatkan sampah botol plastik bekas yang berada di lingkungan sekitar juga pentingnya pengelolaan sampah.
Selain itu, kegiatan ini juga untuk mengurangi sampah botol plastik dengan cara menjadikan ke bentuk barang yang memiliki fungsi tambah.
Kegiatan ini diawali dengan Edukasi mengenai Limbah sampah, pengertian apa itu sampah, dampak limbah plastic terhadap lingkungan , Penjelasan tentang pengelolaan sampah dan pentingnya 3R (Reduce, Reuse, Recycle), memberikan wawasan tentang kreatifitas kepada siswa SD dan Demontrasi pembuatan alat cuci tangan dari botol plastik.
Tidak hanya bersifat edukatif, kegiatan ini juga dikemas secara interaktif melalui games kuis berhadiah, yang menguji pemahaman peserta dengan pertanyaan-pertanyaan seputar materi yang telah disampaikan. Antusiasme peserta terlihat dari semangat mereka dalam menjawab pertanyaan dan berebut hadiah menarik.
“Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan edukasi yang telah diberikan. Ini sangat penting bagi anak-anak kami,ini bisa di laksanakan sebagai kegiatan untuk mengurangi sampah plastik dan diolah menjadi barang yang bermanfaat. Kegiatan ini memberikan wawasan yang bermanfaat dan aplikatif untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Kepala Sekolah SDN 33 Senea Bapak Kamaruddin, S.Pd.
Kepala Sekolah SDN 32 Bungloe menyampaikan kesannya kepada Mahasiswa KKN-PK Unhas Angkatan 67 yang sudah memberika perhatian dan ilmunya dalam pemanfaatan limbah botol plastik hingga memiliki fungsi tambah.
“Saya atas nama pribadi dan segenap guru dan siswa-siswi SDN 32 Bungloe sangat berterima kasih kepada anak KKN-PK Unhas Angkatan 67 atas perhatian dan ilmu yang di berikan kepada adik-adik yang ada di SDN 32 Bungloe. Menurut saya ini sangat bermanfaat dan bisa di praktikkan langsung oleh siswa siswi kami juga bisa menambahnya pengetahui mengenai pengolahan limbah sampah.” kata Kepala Sekolah SDN 32 Bungloe, Bapak Ahmad Syarif dengan antusias. (*)