SUARASELATAN.com, Takalar – Pemerintah Kabupaten Takalar mengambil langkah strategis untuk membuka peluang kerja bagi warganya di Jepang. Bupati Takalar, Mohammad Firdaus Daeng Manye menerima audiensi dari manajemen SHIN Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang penempatan tenaga kerja, di rumah jabatan Bupati pada Kamis, 18 September 2025.
Pertemuan ini menjadi awal penjajakan kerja sama yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan mengurangi angka pengangguran di Takalar.
Hadir dalam pertemuan tersebut Alimin, Pimpinan LPK Yayasan Shin Indonesia Sulawesi Selatan. Ia didampingi oleh Syarif Hidayat selaku HRD Shin Indonesia dan Ilyas, penanggung jawab Shin Indonesia Cabang Sawakong.
Biaya Pendidikan Ditanggung Pemkab, Pemberangkatan Diatur Skema Khusus
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan SHIN Indonesia memaparkan secara rinci tahapan rekrutmen, mulai dari seleksi, pendidikan, pelatihan, hingga proses keberangkatan bagi calon tenaga kerja. Terungkap bahwa saat ini jumlah tenaga kerja asal Takalar yang diberangkatkan ke Jepang masih minim, salah satunya karena terkendala biaya.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Daeng Manye menyambut baik tawaran kerja sama ini dan langsung mengambil kebijakan untuk memecahkan masalah pembiayaan. “Ini adalah peluang emas bagi warga Takalar untuk memperolehnya pengalaman dan pekerjaan yang memadai di luar negeri,” ujar Daeng Manye.
Kami memastikan bahwa seluruh biaya program pemagangan selama menjalani pendidikan akan digratiskan dan ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Takalar khusus bagi warga Takalar.
Adapun biaya proses pemberangkatan akan dikerjasamakan dengan Bank Sulselbar dengan skema pembayaran seringan mungkin dan baru dimulai setelah mereka sudah bekerja di Jepang. Untuk merealisasikan skema ini, Daeng Manye langsung menghubungi Pimpinan BPD Takalar yang kemudian hadir dalam pertemuan dan terlibat dalam pembahasan.
Peran Strategis SHIN Indonesia dan Target Bantuan CSR
Daeng Manye juga berharap SHIN Indonesia tidak hanya berperan dalam penempatan tenaga kerja, tetapi juga mampu menjadi jembatan antara Pemkab Takalar dengan Konsulat Jepang. Selain itu, Bupati meminta SHIN Indonesia untuk memfasilitasi pengajuan bantuan CSR (Corporate Social Responsibility) dari perusahaan-perusahaan Jepang untuk Pemkab Takalar, berupa mobil ambulans dan mobil sampah.
Rekrutmen Dimulai dari Tingkat Desa
Metode rekrutmen akan dimulai dari setiap desa di Kabupaten Takalar. SHIN Indonesia akan menyiapkan uraian teknis pendidikan dan informasi terkait magang di Jepang yang akan disampaikan langsung kepada kepala desa se-Kabupaten Takalar. Hal ini sejalan dengan usulan Daeng Manye agar desa juga turut berperan aktif dalam program ini.
Percepatan Kerja Sama dan Dampak Jangka Panjang
Untuk mempercepat realisasi, Bupati Daeng Manye meminta Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi untuk segera menyusun draf kerja sama dan skema pembiayaan. Ia menargetkan draf ini rampung dalam satu minggu untuk kemudian dijadwalkan pertemuan lanjutan. Penandatanganan MoU diharapkan dapat dilaksanakan paling lambat satu bulan dari sekarang.
Daeng Manye yakin kerja sama ini akan memberikan dampak positif jangka panjang bagi warga Takalar. “Mereka yang pulang dari Jepang ini punya pengalaman kerja, etos kerja, dan disiplin yang tidak diragukan. Mereka bisa kembali untuk membuka usaha sendiri dan menciptakan lapangan kerja baru di Takalar,” pungkasnya.(*)