Hari AIDS Sedunia, Dinkes Gelar Skrining HIV Warga Binaan Lapas Kelas IIB Takalar

TAKALAR, SUARASELATAN.COM – Dinas Kesehatan Kabupaten Takalar bersinergi dengan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Takalar lakukan skrining kepada warga binaan di ruang aula, di hari HIV/AIDS Sedunia, Rabu (6/12).

Warga binaan yang mengikuti skrining Hepatitis dan HIV/AIDS sebanyak 250 warga binaan.

Bacaan Lainnya
Selamat Hari Raya Idul Adha 1446 H

“Rencana targetnya 250 warga binaan, namun dari pelaksanaan ini yang mengikuti skring sebanyak 141 laki-laki dan 11 wanita, jadi totalnya hanya 152 warga binaan. Rencanya skrining akan dilanjutkan Jumat nanti”, kata Ardiansa.

Hasil skrinig warga binaan Lapas Kelas IIB sampai saat ini masih menunjukkan hasil yang baik.

“Untuk sementara dari hasil skrining tidak ada yang positif,” tambahnya.

Tujuan dari pelaksanaan kegiatan skrining Hepatitis dan HIV/AIDS kali ini adalah untuk edukasi bagi warga binaan tentang bahaya penyakit HIV/AIDS serta penularannya.

“Berharap warga binaan dapat menerapkan pola hidup sehat dan paham bagaimana cara pencegahan agar tidak tertular, sekaligus memetakan tingkat risiko penularan di Lapas Takalar,” ujar Achmad.

Petugas bidang P2P, Dinas Kesehatan Takalar, Hj. Juliati mengatakan jika ada temuan warga binaan yang terkonfirmasi HIV/ADIS maka akan ditindaklanjuti dengan terapi ARV.

“Obat gratis, itu program nasional, selama ada faskesnya itu bisa dilayani di mana saja, Takalar sendiri sudah ada 14 Layanan Pengobatan dan Perawatan (PDP) itu tersedia ARV di sana,” jelas Hj. Juliati

“Jadi untuk masyarakat Takalar yang terkonfirmasi HIV bisa mengambil obatnya di layanan kesehatan yang sudah ditunjuk sebagai layanan PDP,” lanjutnya.

Kepala Lapas Takalar, Ashari mengatakan jika pihaknya sangat berterima kasih kepada Dinas Kesehatan Takalar atas sinergi yang telah dibangun.

“Skrining ini sebagai langkah deteksi dini penularan dan penyebaran penyakit hepatitis dan HIV/AIDS di Lapas. Kami berterima kasih kepada Dinas Kesehatan Takalar atas kerja sama ini,” jelasnya.

Salah satu warga binaan berinisal AR (27) mengatakan jika dirinya ikut skrining HIV/AIDS sebagai langkah deteksi dini terhadap virus ini.

“Mau tahu kondisi tubuhku, sekadar jaga-jaga,” ujar AR.

Pos terkait